Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016
Aku  bukan seorang pecundang Selalu mendapat  nilai jelek di sekolah, sering mendapat hukuman karena tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, orang tua sering dipanggil karena bayak kasus di sekolah. Dari masalah datang telat ke  sekolah, masalah seragam, sepatu yang tidak sesuai dengan aturan sekolah sampai kena kasus dengan guru. Sampai-sampai label “ Nakal “ atau “ Malas” bahkan “ Bodoh” hinggap padaku. Pernahkah hal ini terjadi padamu ?, kalau pernah justru sekaranglah saaatnya pembuktiktian diri. Bahwa aku bukan seorang pecundang, saya bisa menjadi pemenang. Bagaimana caranya? Dengan cara kamu harus merubah dirimu. dengan tidak  terlambat lagi, dengan  patuh kepada guru.Merubah penampilanmu, dengan memakai seragam yang rapih dan sesuai. Mendadak pinter atau cerdas gak mungkin ( kalau mendadak kaya masih mungkin  ups keceplosan ) tapi manusia itu dilahirkan  dengan  membawa bakat dan potensi masingn-masing . Sudah saatnya kamu menggali bakat dan potensi yang kamu
Sayap- sayap Patah Orang tua kita adalah manusia biasa,  yang pasti punya  salah dan khilaf. Dalam menjalani hidup ini pasti keduanya  menemukan kerikil-kerikil yang  kadang mempengaruhi hubungan mereka . Dalam keadaan emosi, mungkin juga lelah, mereka  tak dapat menahan diri,  untuk  melampiaskan kemarahan mereka, yang tanpa mereka sadari ada kalian di sana. Bagaimana perasaanmu ketika mendengar atau melihat langsung mereka bertengkar ? sedih pasti, kecewa juga mungkin. Sabar yah...bagaimanapun mereka  adalah orang tuamu  yang tetap harus kamu hormati dan sayangi. Trussss siapa yang harus kamu bela ?????? selama tidak ada KDRT alias kekerasan  dalam rumah tangga, kalian tidak perlu memihak siapapun, karena  kalian tidak mengerti masalah yang sesungguhnya, mereka  yang merasakan dan menjalani. Seandainya kalian menghadapi ini , kalian harus tetap kuat, . Orang tua yang seharusnya jadi sayap-sayap buat kalian untuk membawa dan menerbangkan kalian ke langit yang tinggi unt
Dikejar   Waktu Kalau ada kata-kata  bijak  “ Time is Money “ waktu adalah  uang. Benar  sekali, begitu  berharganya  waktu, membuang-buang waktu  sama artinya  dengan  membuang-buang  uang. Waktu yang  tak berwujud  itu sering  kita biarkan lewat begitu saja, tanpa  ada aktifitas  yang kita lakukan. Kita sering  men unda-nunda  pekerjaan atau tugas , karena merasa  waktunya masih lama, kalau belum mepet waktunya, kalau belum deadline  belum  kepiiran untuk dikerjakan. Dan pada akhirnya  kita dikejar-kejar waktu, kebingungan sendiri . Hal yang paling sering kalian alami, ketika  kalian mengerjakan  ulangan  atau ujian. Jika  mengerjakan  mata pelajaran  yang sulit seperti matematika, rasanya  waktu  yang disediakan  tidak cukup bagi yang  berusaha untuk mengerjakan, ,  waktu tersisa  sedikit tapi masih banyak soal belum diselesaikan, kalian juga  merasakan dikejar waktu. Bagi  yang memang  tidak mau berusaha megerjakan ,  jangankan  megerjakan soal, membaca soal saja sudah
Hati-hati dengan Riya Maaf yah bagi siapapun yang punya nama Riya, Riyadisini bukan Riya  puspita, Riya Enest  atau  Riya siapapun, karena Riya yang dimaksud adalah melakukan ibadah bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji manusia. Ketika manusia melakuka ibadah ,yang namanya syetan itu gak pernah ikhlas, pasati mereka akan cara agar kita batal melakukan ibadah tersebut, atau tetap melakukan  tapi tujuannya bukan karena Allah tapi karena ingin dipuji manusia, yang pada akhirnya  ibadah kita menjadi sia-sia. Dikisahkan pada zaman Rasulullah, ada seorang pemuda yang pandai membaca Al Qur’an  dan suaranya sangat merdu. Pada suatu  haari , si pemuda tadi memohon kepada RAsulullah  agar diizinkan untuk  azan menggantikan Bilal ( orang yang selalu azan pada zaman RAsulullah ), awalnya Rasulullah menolak, tapi karena si pemuda  memohon lagi berkali-kali, akhirnya Rasulullah pun mengizinkan dengan syarat hanya satu kali, si pemudapun mengumandangkan azan, kemudian RAsulullah dan

Mom VS Me

Mom VS Me Beda pendapat sama ibu itu mah biasa, salah faham juga biasa, dicerewetin ibu juga wajar,maklumin aja mereka hidup di zaman yang berbeda dengan kamu. Jadi kalau kamu pulang telat, sampai di rumah diberondong pertanyaan bertubi-tubi jangan ngambek, kalau kamu belum pulang, trus gak ada kabar, pasti kamu diteleponin terus, sampai kamu angkat itu telepon juga jangan sewot, belum lagi kamu para cewek, kalau hari libur bangun kesiangan, pasti di gedor-gedor pintu kamarnya, juga jangan marah. Cluenya Cuma satu, karena ibumu begitu menyayangimu, saking sayangnya dia takut terjadi apa-apa denganmu, dia begitu khawatir sama kamu, walaupun kesannya seperti protektif  banget. Coba kamu ingat yanng baik-baiknya tentang ibumu, jangan inget cerewetnya aja. Siapa yang nyiapin makananmu setiap hari, kalau bukan ibumu, siapa yang belain kamu, ketika kamu diomelin ayahmu, pasti ibumu ada di belakangmu. Pernah gak boleh makan sama ibumu, karena nilaimu banyak yang remedial ? pasti gak

Bossy

                                                                  Bossy                                  Menjadi  seperti Bos  ( berarti bukan  bos beneran dong, yang jadi bos beneran aja gak gitu-gitu amat merintahnya, masih ada tenggang rasa…eh ini yang bukan bos sesungguhnya merintahnya lebih-lebih colonial Belanda ), bukan hanya  berlaku  dalam dunia kerja, tapi juga  dalam dunia pertemanan. Dalam  pergaulan  juga ada loh teman yang bersikap sok Bossy. Pengennya dia yang jadi ketua Gank , pengennya dia yang ngatur, pengennya omongannya  selalu didengar, pengennya temennya takut sama dia, ah pokoknya pengennya…pengennya…., Kadang sebagai teman kalian ikuti apa maunya (walaupun dalam hati gak  ikhlas ) karena  memang dia penyuplai jajan kalian dikantin atau  karena  dia yang  kasih contekan  PR kalian. Tapi ini sikap yang harus dihindari, karena  Bossy itu memerintah tanpa hak, menyuruh sambil berteriak. Dalam berteman  tidak berhak  dia menyuruh kalian, karena teman b