Langsung ke konten utama

MAteri kelas XII-kajian QS.Ali Imran/3 :159 dan Hadis tentang Demokrasi dalam Islam




BAB 2
Kajian Q.S. Ali Imran/3 : 159 dan Hadits tentang Demokrasi dalam Islam



Kompetensi Dasar
1.1     Terbiasa membaca Al-Quran sebagai pengamalan  dengan meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap demokratis.
2.1     Bersikap kritis dan demokratis sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3 : 159, serta hadits terkait.
3.1     Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3 : 159, serta hadits tentang bersikap demokratis.
4.1.1   Membaca Q.S. Ali Imran/3 : 159, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
4.1.2   Mendemostrasikan hafalan Q.S. Ali Imra/3 : 159 dengan lancar.
4.1.3   Menyajikan keterkaitan antara demokratis dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3 : 159.

    
A. Kajian Q.S. Ali Imran/3: 159 Tentang Demokrasi dalam
Islam
    1. Bacaan
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
 وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
        2. Asbabun Nuzul
                   Tidak ada sebab dari ayat ini, secara umum ayat ini  menegaskan, bahwa dunia,keuasaan,harta,anak keturunan, dan pengikut yang tidak mengindahkan nilai-nilai agama, tidak banyak memberi manfaat di akhir kelak nanti.
                        Penerapan musyawarah atau nilai-nilai demokrasi, hanya diperuntungkan bagi hal hal yang bersifat duniawi, misalnya terkait dengan urusan kemasyarakatan yang berpotensi mengalami perubahan, dan perkembangan yang belum ditemukan petunjuknya, atau sudah ditemukan, tetapi masih bersifat global.
                        Selanjutnya, musyawarah yang termasuk dalam kategori persoalan yang mengalami perkembangan dan perubahan, petunjuknya dibuat secara prinsip-prinsip saja, agar dapat menampung peubahan dan perkembangan sosial budaya manusia.
3. Terjemah Ayat
        Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal.”

        4. Isi dan Kandungan Ayat
          a). Rasulullah saw. Senantiasa bertutur kata lemah lembut dan santun,baik kepada kawan maupun lawan, karena mendapat bmbingan langsung dari Allah swt dengan rahmat-nya.
            b). Rasulullah saw. Dalam kondisi apapun, senantiasa menunjukan keluhuran akhlak, mesjipun dalam situasi genting, seperti kejadian pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian umat islam dalam perang Uhud, namun beliau tetap bersikap lemah lembut, bahkan memafkan dan memohonkan ampun untuk mereka.
            c). Sikap keras dan kasar kepada pihak lain, membuat masyarakat menjauh dan antipati sehingga proses dakwah akan terhambat dan memberi hasil yang kurang maksimal.
            d). Perintah kepada Rasululah saw. Agar senantiasa bermusyawarah dengan para sahabat dan pihak lain yang memiliki kompetensi untuk halhal yang perlu dimusyawarakan, seperti masalah sosial kemasyarakatan,politik,ekonomi, dan masalah lainnya.
             e). Konsisten meaksanakan hasil musyawarah, meyerahkan hasil musyawarah tersebut dengan penuh tawakal.           
            f). Perintah untuk saling memaafkan apabila musyawarah sudah selesai, termasuk segala hal yang tidak mengenakan selama musyawarah berlangsung.
                  
5. Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Pengamalan Ayat
a). Mengedepankan sikap lemah lembut, menghindari tutur kata yang kasar dan sikap keras kepala.
b). Selalu bersedia memberi maaf dan berlapang dada kepada orang yang berbuat salah.
c). Berusaha memecahkan masalah umat dengan cara bermusyawarah.
d). Menghargai pendapat orang lain, dan tidak memaksakan kehendak dalam bermusyawarah.
e). Berusaha konsisten dengan hasil musyawarah dan mengimplementasikannya dengan penuh kesungguhan.
f). Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi yang menjunung semangat kekeluargaan serta kebersamaan.

6. Hikmah dan Manfaat Musyawarah
  1). Mengurangi masalah dalam mengambil keputusan, karena dirumuskan oleh banyak orang dengan jalan musyawarah.
   2). Dapat memberikan konstribusi yang nyata bagi sesama,melalui kritik dan sumbang saran dalam proses musyawarah, sehingga terjaga hak setiap individu sebagai anggota masyarakat.
   3). Terbebas dari pandangan diskriminatif yang terhadap orang lain yang berbeda jenis kelamin ataupun status sosial, serta terwujudnya kebersamaan dlam menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam masyarakat.
   4). Terbiasa memberi maaf dan lapang dada, ketika pendapatnya tidak diambil sebagai keputusan musyawarah,serta tetap tunduk dan patuh pada hasil musyawarah.
   5). Terciptanya budaya saling memahami,menghargai, dan memaafkan sehingga mendukung terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis dan beradab.


Sumber : PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XII, kurikilum 2013 edisi Revisi 2017,penerbit Erlangga, 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Kelas XII, Kajian QS. ALiImran/3 : 190-191 dan Hadis tentang Berpikir Kritis,Objektif, dan seimbang

BAB 1 Kajian Q.S. Ali Imran/3 : 190-191 dan Hadits tentang Berpikir Kritis, Objektif, dan Seimbang Kompetensi Dasar 1.1      Terbiasa membaca Al-Quran sebagai pengamalan   dengan meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis. 2.1      Bersikap kritis sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3 : 190-191, serta hadits terkait. 3.1      Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3 : 190-191, serta hadits tentang berpikir kritis. 4.1.1    Membaca Q.S. Ali Imran/3 : 190-191, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.1.2    Mendemostrasikan hafalan Q.S. Ali Imra/3 : 190-191 dengan lancar. 4.1.3    Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang orang berakal ( ulil albab ) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3 : 190-191. A.   Kajian Q.S. Ali Imran/3 : 190-191 tentang Berpikir Kritis, Objektif, dan Seimbang. 1. Bacaan إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّي

Materi QS. Lukman ayat 13-14

BAB 3 Kajian Q.S. Lukman/31 : 13-14 dan Hadits tentang Konsistensi Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt Kompetensi Dasar 1.2   Meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. 2.2Berbuat baik kepada manusia sesuai perintah Q.S. Lukman/31: 13-14, serta hadits terkait. 3.2      Menganalisis dan mengevaluasi makna   Q.S. Lukman/31: 13-14, serta hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. 4.2.1    Membaca   Q.S. Lukman/31: 13-14, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.2.2    Mendemostrasikan hafalan Q.S. Lukman/31: 13-14 dengan lancar. 4.1.3    Menyajikan keterkaitan antara kewajiban berbadah dan bersyukur kepada Allah swt.dengan berbuat baik kepada terhadap semua manusia   sesuai pesan   Q.S. Lukman/31: 13-14 A. Kajian Q.S. Lukman/31: 13-14 Tentang Konsistensi Beribadah   sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt.         1.Bac