BAB 3


Kompetensi
Dasar
|
1.2 Meyakini bahwa agama mengajarkan kepada
umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah swt.
2.2Berbuat
baik kepada manusia sesuai perintah Q.S. Lukman/31: 13-14, serta hadits
terkait.
3.2 Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Lukman/31: 13-14, serta hadits tentang kewajiban
beribadah dan bersyukur kepada Allah swt.
4.2.1 Membaca Q.S. Lukman/31: 13-14, sesuai dengan kaidah
tajwid dan makharijul huruf.
4.2.2 Mendemostrasikan hafalan Q.S. Lukman/31:
13-14 dengan lancar.
4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara kewajiban
berbadah dan bersyukur kepada Allah swt.dengan berbuat baik kepada terhadap
semua manusia sesuai pesan Q.S. Lukman/31: 13-14
|
A. Kajian Q.S. Lukman/31: 13-14 Tentang Konsistensi
Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt.
1.Bacaan
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ
لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ
لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣ )
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي
عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
(١٤)
2. Asbabun Nuzul
Tidak
ada sebab khusus dari ayat ini, secara umum ayat ini mengingatkan kepada umat
islam, khususnya mereka yang berprofesi da’i,pendakwah, dan pendidik (termasuk
orang tua), agar saat menasihati itu menggunakan tutur kata yang santu,sejuk,
dan masuk ke dalam hati sanubari. Bukankah jika nasihat itu tidak bersumber
dari hati yang bersih, hasilnya tidak memberi efek yang positif. Pepatah bijak
berikut, hendaklah kita camkan bersama : teko
itu tergantung isinya, jangan harap keluar air putih, jika isinya berupa kopi
yang hitam pekat.
Ayat
ini juga mengingatkan, agar lebih mengedepankan strategi yang handal, saat
melakukan dakwah, ajakan dan menasihati pihak lain, apalagi kepada non muslim.
Dakwah itu mengajak kepada kebenaran, jangan sampai karena terlalu bersemangat,
kita abai kepada prinsip-prinsip dalam berdakwah.
Strategi dakwah yang dicontohkan oleh
Rasulullah saw. Yang santun,sabar,sejuk,menentramakan, dan tidak menyebabkan
pihak lain lari dan semakin antipati kepada ajaran islam. Sebab itu, kepada
da’i,mubaligh,pendidik,guru,dan tutor/murabbi, mari lebih banyak belajar
kembali dari sirah Rasulullah saw.dalam melakukan dakwah, baik saat beliau
berada di Makkah maupun Madinah.
3. Terjemah Ayat
”Dan ingatlah ketika Luqman menasehati
puteranya: “Wahai puteraku, jangan sekali-kali kamu menyekutukan Allah dengan
apapun itu, sesungguhnya perbuatan syirik adalah kedzaliman yang besar.(13) Dan
kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyampihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua
orangtuamu.Hanya kepada aku kembalimu.”(14)
4. Isi dan Kandungan Ayat
4. Isi dan Kandungan Ayat
a). Pelajaran pertama yang harus disampaikan kepada
masyarakat adalah tauhid, yaitu mengesankan Allah swt.dalam beribadah dalam
menyekutukannya dengan sesuatu apapun.
b). Syirik (perilaku menyekutukan Allah) adalah bentuk
kezaliman yang besar. Oleh karena itu, harus dihindari.
c). Allah swt.mengingatkan kembali tentang beratnya
penderitaan seorang ibu pada saat mengandung,melahirkan, kemudia
menyapihsetelah usia dua tahun, supaya kita selalu bersyukur kepada Allah
swt.atas karunia yang sangat besar, yaitu dilahirkannya kita kedunia ini
melalui perantara kedua orangtua,kemudian berterima kasih kepada kedua
orangtua, terutama ibu,atas segala penderitaan yang dialaminya.
d). Bentuk rasa syukur kita kepada Allah swt.adalah dengan
melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan tanpa dicampuri oleh segala bentuk
syirik.
e). Bentuk terima kasih kita kepada orangtua adalah dengan
berbuat baik (ihsan) kepada keduanya dan manaati perintahnya dalam segala hal,
kecuali yang bertentangan dengan aturan Allah swt.
5. Sikap yang Mencerminkan Pengamalan Ayat
a). Meneladani
ketulusan Lukman dalam mendidik generasi penerus.
b). Beribadah
kepada Allah swt.dengan penuh keikhlasan,tanpa menyekutukannya dengan sesuatu
apapun.
c).Senantiasa
berbuat baik (ihsan) kepada kedua orangtua, dengan menaati semua perintahnya
sejauh yang kita mampu, kecuali jika perintahnya bertentangan dengan aturan
Allah swt.sebagai bentuk terima kasih kepada keduanya.
d).Berterima
kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita sebagai bentuk syukur
kita kepada Allah swt. Karena orang yang tidak berterima kasih kepada sesama
manusia, dianggap tidak bersyukur kepada Allah swt.
6. Maslahat dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada
Allah swt.
1).Memperoleh
limpahan berkah dari rezeki yang diperoleh. Berkahnya rezeki hanya didapat dari
orang-orang uang benar-benar menaati aturan agama. Jangankan yang haram, yang
syubhat saja dihindari. Mereka inilah yang mendapatkan curahan rezeki dari
janji Allah swt.dan hidupnya dipenuhi kelapangan rezeki, yang pada akhirnya
kebahagiaan sejati yang didapat.
2). Kebaikan itu
mengalir dan terus berkembang. Oleh sebab itu, jangan ada kekhawatiran
berkurangnya rezeki atau nikmat karena shadaqah,infaq,dan zakat yang kita
lakukan, bahkan harta kita semakin bertambah dan berkembang lagi.
3). Mendapatkan
ketentraman batin dan kedamaian hari dalam menjalankan segala kegiatan yang
dilakukan disebabkan sikap taat dan taqarrubnya, ridha dan relanya dalam
menyikapi pemberian dan anugerah Allah swt.serta kebaikan yang dilakukan kepada
pihak lain. Terjaga dari kesengsaraan hidup dan gersangnya kehidupan karena
kebaikan yang dilakukan itu akan kembali kepada diri dan keluarga. Dengan
begitu hidupnya dipenuhi rasa syukur kepada Allah swt.dan ungkapan terima kasih
kepada mausia yang telah berbuat baik kepadanya.
Sumber :
PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XII, kurikilum 2013
edisi Revisi 2017,penerbit Erlangga, 2017
Komentar
Posting Komentar