Langsung ke konten utama

Malaikatku

Malaikatku

Seseorang yang kamu anggap “malaikat” so pasti special buat kamu, karena dia selalu ada dikala kamu susah , dia selalu hadir dikala kamu butuh, dia selalu menyayangimu dengan tulus tanpa imbalan tanpa syarat dan ketentuan.
dia yang selalu berkorban tanpa syarat untuk kamu, dia yang selalu menghapus air mata kamu dikala kamu bersedih. Dia yang selalu mendoakan kebaikan untuk kamu, dia yang tiap tetes keringatnya berusaha untuk membahagiakan kamu, dia yang selalu membanggakan kamu walau kamu biasa saja di mata orang lain, dia yang selalu menyayangi kamu dari lahir sampai kamu mati, dia yang selalu menerima kamu apa adanya dengan segala kekurangan kamu, dia yang tidak pernah menyesal melahirkan kamu walau pada akhirnya kamu lebih menyayangi pasangan baru kamu. Jadi siapa sih “ malaikat mu?” pacar kamu? Teman kamu?, sahabat kamu?
Yang pasti, yang pantas menjadi “ malaikatmu” adalah ibu kamu. Jadi masihkah kamu merasa ada orang lain selain ibu kamu yang pantas kamu sayangi dengan tulus? Jadi masihkah kamu bersikap kasar dan melupakan semua kasih sayang ibu kamu.
Ibumu sudah menjagamu dalam rahimnya selama 9 bulan belum lagi menyusui selama 2 tahun,merawat kamu dengan penuh kasih sayang dari bayi sampai sekarang, memenuhi semua kebutuhan kamu sesuai dengan kemampuannya.
Sekarang kamu renungkan, kenapa ibumu pantas menjadi malaikatmu? Orang tua kamu selalu mendoakanmu, apakah kamu selalu mendoakan orang tuamu? Orang tua selalu menomer satukan kamu, apakah kamu selalu menomer satukan orang tuamu?,
orang tua kamu tidak pernah mengeluh untuk kamu, apakah kamu selalu mengeluh ketika ibu mu meminta banruanmu?  masihkah kamu ragu untuk menyayangi ibumu? Padahal ridho Allah tergantung rido orangtua.
“ menyayangi ibumu adalah suatu keutamaan, dalam hadist nabi dikatakan “ Ridho Allah tergantung ridho orang tua” mau dapat surga? Mau dapet kadih sayang Allah? Sayangilah ibu mu dari sekarang. Pasti kamu bisa




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Kelas XII, Kajian QS. ALiImran/3 : 190-191 dan Hadis tentang Berpikir Kritis,Objektif, dan seimbang

BAB 1 Kajian Q.S. Ali Imran/3 : 190-191 dan Hadits tentang Berpikir Kritis, Objektif, dan Seimbang Kompetensi Dasar 1.1      Terbiasa membaca Al-Quran sebagai pengamalan   dengan meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis. 2.1      Bersikap kritis sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3 : 190-191, serta hadits terkait. 3.1      Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3 : 190-191, serta hadits tentang berpikir kritis. 4.1.1    Membaca Q.S. Ali Imran/3 : 190-191, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.1.2    Mendemostrasikan hafalan Q.S. Ali Imra/3 : 190-191 dengan lancar. 4.1.3    Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang orang berakal ( ulil albab ) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3 : 190-191. A.   Kajian Q.S. Ali Imran/3 : 190-191 tentang Berpikir Kritis, Objektif, dan Seimbang. 1. Bacaan إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّي

MAteri kelas XII-kajian QS.Ali Imran/3 :159 dan Hadis tentang Demokrasi dalam Islam

BAB 2 Kajian Q.S. Ali Imran/3 : 159 dan Hadits tentang Demokrasi dalam Islam Kompetensi Dasar 1.1      Terbiasa membaca Al-Quran sebagai pengamalan   dengan meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap demokratis. 2.1      Bersikap kritis dan demokratis sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3 : 159, serta hadits terkait. 3.1      Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3 : 159, serta hadits tentang bersikap demokratis. 4.1.1    Membaca Q.S. Ali Imran/3 : 159, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.1.2    Mendemostrasikan hafalan Q.S. Ali Imra/3 : 159 dengan lancar. 4.1.3    Menyajikan keterkaitan antara demokratis dengan sikap tidak memaksakan kehendak sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3 : 159.      A. Kajian Q.S. Ali Imran/3: 159 Tentang Demokrasi dalam Islam     1. Bacaan فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِك

Materi QS. Lukman ayat 13-14

BAB 3 Kajian Q.S. Lukman/31 : 13-14 dan Hadits tentang Konsistensi Beribadah sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt Kompetensi Dasar 1.2   Meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. 2.2Berbuat baik kepada manusia sesuai perintah Q.S. Lukman/31: 13-14, serta hadits terkait. 3.2      Menganalisis dan mengevaluasi makna   Q.S. Lukman/31: 13-14, serta hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. 4.2.1    Membaca   Q.S. Lukman/31: 13-14, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. 4.2.2    Mendemostrasikan hafalan Q.S. Lukman/31: 13-14 dengan lancar. 4.1.3    Menyajikan keterkaitan antara kewajiban berbadah dan bersyukur kepada Allah swt.dengan berbuat baik kepada terhadap semua manusia   sesuai pesan   Q.S. Lukman/31: 13-14 A. Kajian Q.S. Lukman/31: 13-14 Tentang Konsistensi Beribadah   sebagai Perwujudan Syukur kepada Allah swt.         1.Bac